Sabtu, 20 Desember 2008

PONOROGO


PONOROGO
Boleh di Katakan Kota REOG

Dunia mengakui kota pariwisata. Pada zaman dahulu katanya membawa arti sejarah. Aku kurang begitu jelas, namun sedikit banyak tahu. Ponorogo ada suatu raja yang tak terkalahkan yang namanya Singo Barong. Ia ingin sekali meminang putri Kediri Dewi Songgo Langit putri dari Prabu Klono Sewandono. Namun,putri tak mau sebab rajanya seperti Singa utusan dengan abdi kinasih. Bujang Ganong boleh di katakan Pujangga Anom. Bagaimanapun melawan Si Singo Barong tak ada apa-apanya seolah tak berpikir panjang. Prabu Klono Swandono maju sendiri membawa pusakanya Cemeti Samandiman. Singo Barong telah nyembah pada Sang Prabu. Dan Sang Prabu minta di iringi dengan iringan yang ramai. Jelas saja dengan cerdiknya orang dulu, yang bagaimanapun biar bisa memikat gaya seni untuk orang-orang selamanya. Jadi kesenian REOG PONOROGO. Yang artinya resik-endah-omber-girang gumirang. Maka dari itu lambat laun jadi kota yang cerah dari sejarah. Resik itu bersih dari segi apapun. Lebih manusianya yang bernama Warog Ponorogo, itu wareg dari segi apapun. Kalau sudah wareg,endah, cerah,terang tujuan-tujuan manusianya. Sebab bagaimanapun banyak tuntunan ilmu-ilmu dari Ponorogo. Pondok pesantrennya girang-gumirang. Yang namanya hukum abdi tak bisa dilalaikan. Tiap-tiap Hasuro atau Grebek Suro, Reog dari segi manapun di datangkan, untuk membudayakan kebudayaan,yang membawa arti Ngumbah Pusoko Ponorogo yang di simpan di tempat Raden Katong. Maka dari pada itu selama-lamanya Ponorogo tetap di Matamu yang maksudnya Internasional. Dan di tahun 2008 ini, di Ponorogo juga pasti akan diperingati upacara tahunan yaitu Suroan.

1 komentar:

  1. terus lestarikan budaya bangsa ya... sebelum bangsa lain yang melestarikannya....!!!

    BalasHapus